Thursday, June 9, 2011

Manajemen konflik

Bro and sist,

Ada ilmu yg saya dapat dari blog http://www.edo.web.id/wp/2007/08/14/negosiasi/, dimana menjelaskan mengenai Negosiasi, tetapi saya hanya menyadur point managemen konflik-nya, ini dia:

Manajemen Konflik
Karena setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya, penting sekali bagi kita untuk memahami cara mengatasi atau menyelesaikan konflik. Untuk menjelaskan berbagai alternatif penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah masing-masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik:

1. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya.

Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.

2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)

Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.

Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.

3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)
Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan.

Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama.


4. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.
Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan.

Thursday, May 26, 2011

HART COMM

Dapat ilmu baru waktu bertemu dengan senior instrument, pengertian Hart Comm. Ane coba share di mari yah...Hart Communication adalah sebuah protokol pengiriman data seperti halnya dengan Serial Comm RS-232, RS-422, dll. Hanya saja protokol jenis ini lebih berguna untuk field instrument, kenapa? karena komunikasi jenis ini bisa mengirimkan data, dan juga analisa seputar instrument tersebut.
Data di kirimkan menggunakan ampere dengan range antara 4-20 mA. Sedangkan selain data, protokol komunikasi HART juga membawa informasi lain dari instrument yg di tumpangi pada data. Menggunakan metode Amplitudo Shift keying, pengiriman carrier "penumpang" menggunakan frekuensi.
Selain data 4-20 mA, apalagi sih yg bisa di kirim dengan menggunakan Hart ini? yg pertama adalah status sebuah instrument apakah masih sehat2 saja atau sudah di ujung maut:)
yg kedua, data kalibrasi, apakah sudah harus di kalibrasi lagi(yg ini untuk maintenance)
yg ketiga, analysa dari instrument itu sendiri terhadap pembacaan, contoh: level ultrasonic.

Yah, ini adalah salah satu standart pada komunikasi antara field instrument dengan sebuah control.
selain Hart, masih ada juga fielbus.
Sedangkan untuk serial RS-232 banyak di pakai untuk one to one device, artinya komunikasi antara 2 buah peralatan yg di hubungkan secara langsung. Perbedaan dengan RS-422 adalah, jenis komunikasi ini bisa mengaplikasikan one to many atau many to many device.
Seperti hal-nya sebuah DCS yg di hubungkan dengan beberapa PLC atau field instrument.

Monday, May 9, 2011

10 Mei 2011

Fiuuh... hari ini adalah hari yg sangat melelahkan... baik untuk fisik maupun hati-ku.
Aku jatuh cinta dengan istri-ku...untuk yg kesekian kalinya... memang terasa mellow juga sih.
Tapi ini-lah kehidupanku.
Ternyata pindah ke Depok lagi adalah jalan yg telah di tunjukkan oleh Allah agar aku bisa bertobat dan kembali kepada-Nya. Yaa dalam segala hal... mendidik istri dan anak2ku...
menjadi kepala keluarga yg bertanggung jawab.
Kini aku berjanji kepada istriku untuk selalu memegang teguh 2 hal yg merupakan kelemahanku
(ini menurut istri ku dan setelah ku analisa emang bener).

Yang pertama... Konsisten(klo janji selalu di tepati, tepat waktu, think positif, menjadi tauladan yg baik untuk istri dan anak2 kami, shalat berjamaah ke mesjid, baca Quran dan menyanyangi istriku yg telah menemaniku sampai saat ini.. dah 7 tahun lhoo).

Yang kedua.... Nggak meng-gampang-kan sesuatu...Emang bener sih, awalnya ngomong itu gampang.. tapi action-nya yg nggak pernah aku jalankan... ini merupakan jawaban kenapa usahaku nggak pernah berhasil dengan sukses. Tapi istriku telah menyadarkanku, dengan beberapa pengalaman yg pernah dia rasakan saat mendampingiku karenanya aku mempercayai kritikan-nya.

Sampai detik ini aku nggak bisa mempercayai klo aku sering melakukan kesalahan kepada istriku. Karakterku memang seperti itu; nggak konsisten dan nge-gampang-in banyak hal.
Hanya saja aku teringat dengan saran Pa Mario Teguh di radio; karakter orang itu bisa berubah klo orang itu berusaha untuk merubahnya, seperti di cuplik dalam Quran; "Tidak akan aku(Allah) rubah nasib sebuah kaum sebelum kaum itu berusaha untuk merubahnya".
Jadi kesimpulannya setiap orang bisa merubah karakter pada dirinya yg negatif menjadi positif, semoga ketidak konsistenan-ku bisa menjadi konsisten.

Yaah, setiap orang itu pasti akan menjadi tua, tetapi belum tentu menjadi dewasa.